-->

Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Pelapisan Jalan Hot Mix dan Patching Hole


Temen-temen laptopdika.com, berikut ini contoh metodologi pelaksanaan pekerjaan pelapisan jalan hot mix dan patching hole, DOWNLOAD file format word.


METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

PELAPISAN JALAN HOT MIX DAN PATCHING HOLE

A. UMUM

Pekerjaan pelapisan dengan campuran Asphalt panas berupa  Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) sebagai lapisan pengikat, dan Asphalt Concrete –Wearing Course( AC-WC )sebagai lapisan aus di lakukan dengan serangkaian pekerjaan yang saling bersamaan untuk pekerjaan pelapisan jalan atau di sebut Over lay. Khusus untuk pekerjaan pemeliharaan maupun peningkatan jalan harus dilakukan perbaikan – perbaikan jalan lama yang meliputi perbaikan jalan yang berlobang dengan cara di beri tambalan atau Patcing, sedangkan untuk kondisi jalan yang mengalami penurunan maka perbaikan dengan cara meratakan permukaan jalan atau leveling, setelah kondisi jalan lama rata maka baru dilakukan penggelaran Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC) dengan ketebalan minimum 4 cm dan 3, Cm untuk ketebalan Asphalt Concrete – Wearing Course  (AC-WC) sebagai lapisan penutup aus permukaan yang di sebut lapisan penutup pinishing, Campuran Panas Aspalt Corcrete-Binder Course (AC-BC ) dan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) harus  mempunyai kadar aspal yang di gunakan untuk lapisan utama ataupun lapisan penahan yang disesuaikan dengan spesifikasi untuk mencegah terjadinya luber, Segera setelah penghamparan ( Spreading ) dilakukan pemadatan dalam tiga tahap yaitu pemadatan awal, pemadatan tengah,dan diakhiri dengan pemadatan akhir, Peralatan berat yang dipakai untuk pemadatan ini diantaranya  Three Whell Roller,atau Vibro Roller  

PENDAHULUAN

Jalan raya merupakan salah satu sarana untu modal transportasi darat, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ditemukan beberapa jenis bahan yang biasa dipakai untuk pekerjaan pelapisan jalan diantaranya Asphalt Treated  Base ( ATB )-Asphalt Concrete-Binder Course(AC-BC) –Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Jalan jalan modern yang dilengkapi dengan lapis perkerasan banyak dijumpai di kota-kota ataupun jalan-jalan ke perkampungan dan pemukiman penduduk. Seiring dengan pengoperasian jalan tersebut selama periode umur rencana jalan, jalan tersebut mengalami penurunan kualitas,Untuk itu di lakukan peningkatan jalan dengan melakukan pelapisan pada ruas jalan tersebut, Pelapisan untuk kondisi lalu lintas berat biasanya menggunakan jenis Aspal  panas Asphalt Treated Base (ATB)  untuk lalu lintas sedang cocok dengan lapisan campuran aspal panas Hot Roller Sheet (HRS) untuk lapis antara biasanya di pakai ATB yang relative mempunyai kekakuan yang cukup besar untuk menerima beban.

A.1 Lapisan Permukaan ( Surface Course )

Lapis permukaan atau surface course adalah bagian  perkerasan pada  konstruksi jalan yang paling atas. Lapisan ini harus mampu menahan air hujan agar tidak masuk/meresap  kedalam lapisan pondasi dibawahnya, Jika pondasi jalan yang berada di bawah lapisan permukaan terkena air maka sudah dapat dipastikan akan merusak struktur jalan tersebut,   Selain itu lapisan permukaan akan berhubungan langsung dengan roda kendaraan, dimana berat akan diteruskan kedalam lapisan pondasi jalan yang ada, untuk fungsi lapis ini dapat meliputi seluruhnya dan atau sebagian dari :

a. Fungsi Structural, yaitu ikut memikul dan menyebarkan beban ke lapis dibawahnya.
b. Fungsi Non structural, misalnya kedap air,membentuk permukaan yang rata dan tidak licin, dan sebagai lapisan aus.

A.2 Prime Coat dan Teak Coat

Prime Coat adalah pemberian lapis aspal pada permukaan lapis pondasi jalan untuk yang pertama kali,Untuk alat yang di gunakan karena mengingat volume maka kami akan menggunakan Sprayer , pada intinya tingkat perataan curahan akan sama   merata dan sama ketebalanya,  aspal yang digunakan umumnya aspal cair dengan viskositas rendah dengan maksud agar lapis pondasi tersebut  terlindung, sebelum pemberian lapis permukaan  AC-WC
Tujuan dari pemberian lapis ini adalah :
a. Memberikan lapis kedap air pada permukaan lapis pondasi
b. Menutup Lubang-lubang kecil pada permukaan lapis pondasi.
c. Menutup/melapisi butiran batu yang lepas,sehingga butiran tersebut saling terkait.
d. Membantu dalam mengadakan ikatan yang baik antara lapis pondasi dengan lapis permukaan.


B. PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAPISAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan baik pada pekerjaan pemeliharaan maupun peningkatan jalan berupa pelapisan dirangkaikan dengan beberapa pekerjaan lainya diantaranya adalah pengaturan lalu-lintas, menjaga keselamatan umum dan memperlancar arus lalu-lintas di sekitar pekerjaan, disamping itu harus dipasang rambu-rambu  lalu-lintas maupun fasilitas lainya setiap tempat dimana pelaksanaan  konstruksi  dapat mengganggu arus lalu-lintas, Semua rambu   dan rintangan harus di beri garis-garis Reflector / Baricade Iine atau semacamnya. Sehingga dapat terlihat jelas di malam hari. Demikian juga dengan penempatan petugas bendera ( Flag Man ) di semua tempat diamana pelaksanaan konstruksi dapat mengganggu arus lalu-lintas.dan keselamatan pengguna jalan.

B.1 Penghamparan Mekanis

Untuk pekerjaan Penghamparan dilakukan dengan mengunakan Asphalt Finisher, Posisi Asphalt Finisher berada dibelakang dump truck, dari dump truck material aspal dicurahkan ke Aspal Finisher yang dilengkap denga carang curah dan ulir-ulir pendistribusian, menempatkan material secara merata didepan batang perata yang dapat disetel, dalam peghamparan selalu diikuti oleh wakil dari perusahaan agar dapat mengontrol ketebalan dan kemiringan penghamparan. Setelah itu penghamapran dratakan oleh bebrapa orang pekerja sambil ditekan dan di rapihkan sambil berjalan sesuai dengan luasan hamparan. Setelah penghamparan selesai dan ketebalan telah sesuai dilanjutkan proses pemadatan dengan tandem roller dan PTR (Pneumatic Tyre Roller) , Hasil akhir untuk pekerjaan pengaspalan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas bahan atau material yang dipergunakan sebagai bahan campuran akan tetapi juga oleh proses pembuatannya, antara lain proses pencampuran dan ketepatan proporsi campuran serta pelaksanaan pekerjaannya mulai dari penghamparan sampai pada pemadatan yang disesuaikan dengan spesifikasi. Sedangkan peralatan yang terkait dalam pekerjaan pengaspalan adalah :
a. Alat untuk mencampur beton aspal, (AMP)
b. Alat pembersih permukaan exising jalan dari debu (Compressor)
c. Alat penyebar Teak Coat/Emulsi  (Asphalt Sprayer)
d. Alat penyimpanan ar (Water Tanker)
e. Alat angkut (Dump Truck)
f. Alat penggelar (Asphalt Finisher)
g. Alat pemadat (Tandem Roller,  PTR Pneumatic Tyre Roller)

Sebelum Proses pelaksanaan penghamparan perlu dilakukan persiapan-persiapan  di lapangan maupun di perjalan dama trasportasi Hal-hal penting yang harus di lakukan di lapangan sebelum dilakukan penggelaran yaitu :
a. Perhatikan permukaan existing jalan lama jika jalan tersebut sudah mengalami beberapa kerusakan atau degradasi, misalnya untuk jalan yang berlobang diupayakan di lakukan perkerjaan penambalan (patcing), sedang untuk jalan yang mengalami penurunan harus dilakukan perataan kembali (leveling) dan untuk permukaan jalan yang bergelombang harus dibongkar dengan road cutter/Jack Hammer  agar diperoleh permukaan yang rata.
b. Seluruh permukaan jalan yang akan di lapisi aspal harus dibersihkan terlebih dahulu dengan sapu lidi atau compressor agar debu-debu maupun kotoran yang ada dapat hilang sehingga permukaan menjadi bersih.
c. Jika permukaan jalan sudah bersih dan rata langkah selanjutnya adalah penyemprotan aspal dengan alat Embrat air (sprayer manual) yang disebut dengan lapisan perekat atau tack coat.
Segera setelah segala persiapan pelaksanaan pekerjaan selesai maka proses selanjutnya adalah penghamparan aspal yang dilanjutkan dengan pemadatan.

B.2 Pemadatan

Dalam pemadatan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama untuk menjaga kualitas hasil penghamparan yaitu, Temperature, ketebalan dan jumlah lintasan, Proses pemadatan antara lain
a. Pemadatan pertama (breackdown rolling) dan pemadatan akhir sampai Finish merupakan pemadatan yang dilakukan segera setelah campuran digelar, dan suhu pemadatan dianjurkan 110°C  dengan alat pemadat Tandem roller yang berat dan jumlah lintasanya disesuaikan dengan persyaratan yang akan dicapai,
b. Pemadata Sekunder (Intermediale Rolling)
Pemadatan ini dilakukan dengan alat pemadat PTR (Pnematic Tyre Roller), Fungsi dar pemadatan ini ialah untuk merekatkan Material dengan Teak Coat.

c. Pemadatan terakhir ( Finishing Rolling ) dilakukan setelah pemadatan pertama sehingga masih memungkinkan dapat menghilangkan bekas roda dari penggilasan pertama, Suhu pemadatan dianjurkan 75°C dengan alat pemadat PTR (Pneumatic Tyre Roller).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan ini khususnya selama proses pemadatan adalah :
- Selama penggilasan roda harus selalu dalam keadaan basah,agar permukaan roda selalu bersih dan tidak ada bahan yang terbawa roda.
- Alat pemadat berjalan perlahan dengan kecepatan yang merata,untuk pemadat roda baja ( steel wheel ) 4 – 5 km/jam, 
- Selama penggilasan roda gerak diletakkan didepan,alat pemadat tidak diijinkan diam/parkir pada lapisan yang sudah dipadatkan tetapi belum dingin.
Selama Pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan denan mengunakan alat bantu.
               
B.3       Penutup.

      Pekerjaan pelapisan pada umumnya dirangkaikan dengan beberapa pekerjaan lain diantaranya pengaturan lalu lintas yang melewati ruas jalan bersangkutan,pembongkaran Pathing, Leveling,Penyiraman Asphalt ( lapisan utama/ lapisan penahan ) penghamparan dan Pemadatan. Untuk itu perlu di perhatikan pengaturan pergerakan lalu lintas yang melalui atau berada di sekitar lokasi pekerjaan, Manuver peralatan, menyangkut kegiatan  mobilisasi  yang dilaksanakan kurang dari 24 Jam, dan di lakukan berulang kali selama periode pelaksanaan pekerjaan, Hal ini di lakukan mengingat tidak di mungkinkan meninggalkan peralatan di lapangan selama operasional pekerjaan berlangsung.
        Setelah penghamparan dilaksanakan penggilasan dalam tiga tahap, Tahap pertama pemadatan awal, sampai tahap akhir  dengan Vibrator roller atau dengan three well roller  yang berat dan jumlah lintasanya di sesuaikan dengan persyaratan yang akan di capai,
              Sebagai penutup dari uraian singkat ini mudah mudahan kondisi Cuaca pada saat sekarang dapat mendukung, dan segala rencana serta  prosedur kerja yang berlaku di Star Energy  Geothermal Salak Ltd, Gunung Salak ini tidak mendapat halangan dan rintangan yang berarti dan mudah mudahan kami yang akan melaksanakan Pekerjaan ini di ber ikan kekuatan dan selalu patuh pada aturan  serta di berikan kelancaran demi kebaikan kita semua. Amiin...

0 Response to "Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Pelapisan Jalan Hot Mix dan Patching Hole"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel